Senin, 22 Oktober 2007

QQ

News

Cara Chery Yakinkan Dunia

Chery bisa dibilang pendatang baru di dunia otomotif. Meski demikian, tidak berarti perusahaan pembuat mobil terbesar di China yang berusia 10 tahun itu masih "bau kencur" dalam berkarya. Setidaknya, kedewasaannya ditunjukkan melalui berbagai cara.

Dalam Auto Shanghai yang berlangsung pada bulan April 2007 di Pudong, misalnya, 26 model kendaraan roda empat yang dihasilkannya ditampilkan secara elegan di tengah-tengah sejumlah mobil mewah yang diproduksi Fiat, Maserati, Porsche, Ferrari, Maybach, Mercedes-Benz, DaimlerChrysler, dan Dodge.


Sambutan dari pimpinan Chery disampaikan secara singkat, acara diselingi tarian modern yang menarik perhatian khalayak, warna-warna mobil yang dipamerkan pun beragam sehingga tak membosankan untuk dinikmati.

Model yang diperkenalkannya pagi itu antara lain A1, QQ6 (keduanya city car), dan Ruiqi V2 (mini MPV) yang dikategorikan sebagai "King of Small Car". Selain itu, sedan kategori "Enjoyment of Model" yang diberi nama A3 dan A6, kategori "Passionate Racing Car" yang terdiri dari A5 dan A1, serta kategori "Dazzling Concept" yang terdiri dari A6cc, Tiggo 6 (SUV), dan Shooting Sport (recreational coupe).

Dalam kesempatan itu Chery juga memperkenalkan mobil kategori "Technologies for Future", yakni mobil yang menggunakan sistem pembakaran ramah lingkungan, yang disebut antara lain sebagai flexible fuel vehicle (antara lain diterapkan pada A5), kendaraan hibrida (A1, A5, QQ6), kendaraan bio-solar (coupe), welfare vehicle (coupe), dan DOD vehicle.

"Kendaraan biodiesel yang kami rancang mampu mengurangi semburan asap hitam, karbon monoksida (CO)," kata Yin Tungyao, Presiden Chery, kepada pers di Shanghai, China.

Pabrik kedua

Sebelumnya, Chery yang mengundang wartawan dari Indonesia, Argentina, Venezuela, Turki, Nigeria, Ukraina, dan Mesir memperkenalkan pabrik keduanya di Wuhu, salah satu provinsi di China yang jaraknya sekitar 400 kilometer dari Shanghai. Dalam kesempatan itu dijelaskan bahwa kini perusahaan otomotif itu telah mempunyai dua pabrik mesin yang memiliki 30 pola dalam tiga kategori, yakni seri A, seri S, dan seri ACTECO.

"ACTECO adalah merek mesin produksi China yang pertama. Seluruhnya terdiri dari aluminium, materinya ringan tetapi kuat, dan suaranya halus. Emisinya sesuai dengan standar Euro III," ujar Jin Yibo, Administration Office
Director, di Wuhu, seraya menjelaskan bahwa untuk pembuatan mesin mobil itu, Chery menggunakan teknologi dari Jerman. Chery juga bekerja sama dengan perusahaan dari Jerman, DURR.

"Tiggo, Eastar, dan V5 yang kami produksi seluruhnya akan menggunakan ACTECO," kata Jin menambahkan.

Dengan adanya pabrik kedua tersebut, Chery saat ini memiliki kapasitas produksi 700.000 unit per tahun. "Di pabrik kedua ini kami memproduksi 11 model dan 40 warna," kata Jin.

Perusahaan otomotif terbesar China itu terus membangun hubungan dengan berbagai negara. "Saat ini kami telah bekerja sama antara lain dengan Indonesia, Iran, Mesir, dan Ukraina, untuk CKD (completely knocked down),"
kata Zhou Biren, Wakil Presiden Chery.

Saat memperkenalkan pabrik keduanya itu, kepada pers juga ditunjukkan sejumlah robot yang dilibatkan untuk perakitan mesin dan berbagai alat canggih lainnya untuk mengukur berbagai presisi mesin, tak kalah dengan
kelengkapan pabrik otomotif BMW di Jerman.

Jadi tak perlu heran kalau pada usianya yang kesepuluh tahun ini Chery begitu semangat meyakinkan dunia bahwa keberadaannya perlu diperhitungkan. Sebab, selain telah berhasil mengekspor produksinya ke sekitar 50 negara di berbagai belahan dunia, tahun lalu juga Chery mampu menjual produksinya 305.200 unit atau menjadi perusahaan otomotif China pertama yang berhasil menjual lebih dari 300.000 mobil per tahun. "Pencapaian ini mendudukkan kami pada level ketiga setelah Volkswagen dan General Motor," kata Jin.

Indonesia pun tentunya bisa memanfaatkan keseriusan Chery dalam mengembangkan usahanya itu. Dengan diberinya kesempatan untuk merakit mobil QQ di negeri ini, bukan mustahil Indonesia kecipratan rezeki.

"Kami memang merencanakan untuk mengekspor 80 unit dulu tahun ini," kata Jusak Kertowidjojo, Wakil Presiden Direktur Indomobil Group, di Shanghai menanggapi masalah perakitan dan penjualan Chery QQ di Indonesia. Sebagaimana diketahui, PT Unicorn Prima Motor, anak perusahaan Indomobil, adalah perusahaan yang mendapat kepercayaan merakit QQ dan mengekspornya ke sejumlah negara di Asia Tenggara.

"Kami juga merencanakan untuk memasukkan Tiggo (mirip Honda CR-V) dan Easter (mirip Honda Stream) di kuartal keempat tahun ini," kata Jusak menambahkan.

Chery, melalui QQ-nya, setidaknya sudah membuktikan bahwa kendaraan yang diproduksinya itu sangat irit bahan bakar, ramah lingkungan, dan tidak kalah menarik jika dibandingkan dengan city car keluaran Korea maupun Jepang. Kini tinggal bagaimana Indonesia mengelola kesempatan yang ada.
(Kompas, Jumat 27 Apr 2007)

Tidak ada komentar: