Senin, 22 Oktober 2007

Si ‘Mungil’ Chery QQ Segera Dobrak Pasar Indonesia

Si ‘Mungil’ Chery QQ Segera Dobrak Pasar Indonesia
Geliat RRC memang luar biasa. Terbukanya kungkungan ‘tirai bambu’, menjadi bukti, betapa negara itu akan menjadi raksasa perekonomian dunia. Belum lagi habis decak kagum dunia atas serbuan barang-barangnya ke berbagai belahan dunia, kini industri otomotifnya mulai unjuk gigi.

Chery QQ mungkin menjadi produk andalan yang diharapkan mampu menembus tembok dominasi Jepang dan Korea. Meski banyak yang mencibir, RRC hanya mampu sebatas meniru, toh tak dapat dipungkiri produk-produknya memiliki daya pikat yang amat kuat. Terutama dari segi harga.

Terbukti sepanjang 2005, Chery QQ sudah dipasarkan di 30 negara di dunia. Di antaranya India, Rusia, Singapura, bahkan Amerika dan Uni Eropa. Total penjualan di luar negeri hingga akhir 2005 mencapai 28.000 unit. Hingga semester pertama tahun 2006, penjualan Chery di luar negeri sudah menembus angka 56 ribu unit atau sekitar 9.000 biji per bulan atau 300 unit perhari!

Rencana ekspansi Chery QQ merupakan sejarah tersendiri bagi pasar otomotif Indonesia. Mereka bakal menjadi produsen mobil pertama asal RRC yang menggunakan label ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek). Sebelumnya, merek mobil RRC lainnya, Geely, masuk dengan label IU (importer umum) sehingga penggarapan pasar belum bisa maksimal. Gaungnya pun nyaris tak terdengar.

Lantas, siapa yang akan digandeng Chery untuk masuk ke Indonesia? Wakil GM Chery International Du Weiqiang belum bersedia buka mulut. "Yang jelas, kami sudah menyeleksi beberapa kandidat. ATPM yang kita pilih tentu yang sudah berpengalaman dan punya jaringan luas di Indonesia," tegasnya.

Du menegaskan, pihaknya ingin menunjukkan bahwa Chery sangat serius untuk menggarap Indonesia. Perusahaan milik pemerintah provinsi Anhui dan Kota Wuhu ini berencana masuk secara step by step. Mereka berharap bisa mendapatkan kepercayaan dari pasar secara gradual. Bukan muncul sekali untuk kemudian mati.

Ketika ditanya apakah Chery tidak takut dengan pengalaman sepeda motor produk RRC yang harus banting tulang menembus pasar Indonesia, Du mengakui hal itu sudah menjadi bahan kajian mendalam. "Kami sudah mempelajari pengalaman itu, meskipun sebenarnya tidak bisa disamakan," tuturnya.

Menurut dia, aturan ekspor produk otomotif jauh berbeda antara mobil dan motor. "Pemerintah kami menerapkan aturan yang jauh lebih ketat untuk ekspor mobil, sehingga pihak produsen tidak bisa sembarangan menjual produknya jika kualitasnya kurang bagus," paparnya.

“Kalau untuk motor, siapa saja bisa mengekspor. Mobil tidak bisa seperti itu sehingga kualitasnya lebih terjaga," katanya.

Salah satu cara untuk menjaga kepercayaan pelanggan, Chery berjanji akan menggarap layanan after sales. Mulai dari peningkatan kualitas produk, ketersediaan suku cadang, hingga penyediaan teknisi terlatih dan terampil di dealer-dealer yang mudah dijangkau.

"Secara periodik, Chery akan membawa teknisi-teknisi dari Indonesia untuk menjalani training di RRC supaya mengenal sistem dan budaya kerja Chery," ujar Du.
Untuk membuka persaingan awal di Indonesia, Chery akan melaunching seri QQ pada bulan September. Mobil mini MPV ini, bentuknya sekilas mirip Chevrolet Spark atau Daewoo Matiz. Seri QQ sangat cocok untuk semua kalangan ataupun keluarga muda. Harganya tidak terlalu mahal dan irit bahan bakar. QQ sudah memasuki pasar Singapura dan Malaysia pada bulan lalu.

Di RRC, seri QQ dijual dengan harga RMB 28.900 hingga RMB 53.000 (sekitar Rp 31 juta hingga Rp 55 juta), bergantung spesifikasi yang dipilih pembeli. Kalau sudah di Indonesia, mungkin harganya (setelah ditmbah pajak dan lain-lain) berkisar Rp 60 juta - 75 juta.
Kapasitas mesin QQ yang akan masuk ke Indonesia ada dua jenis, yakni 800 cc dan 1.100 cc. Dalam kecepatan normal, konsumsi bahan bakar mesin QQ yang menggunakan mesin 3 silinder sekitar 18-20 km per liter.

QQ memiliki panjang 3,550 meter, lebar 1,495 meter, dan tinggi 1,485 meter. Kapasitas tangki bahan bakar 35 liter, tenaga maksimumnya 38 kw/6.000 rpm, dan torsi maksimum 70 Nm/3.500-4.000 rpm. Bobot kosong 880 kilogram dan radius putarnya 5 m. Mobil ini berkapasitas 4 penumpang dengan kekuatan 60 horsepower.

Mobil-mobil Chery dilengkapi auto lock. Pintu akan terkunci secara otomatis jika kecepatan mobil melebihi 40 km/jam. Seri QQ sangat cocok untuk berkendara di dalam kota.

Du Weiqiang mengatakan, QQ akan menjadi andalan pemasaran Chery di Indonesia hingga 2007. "Untuk pasar Indonesia, mungkin kami baru merilis seri-seri yang lain pada 2008," ucapnya.

Basis Produksi
Sebelum menjejak Indonesia, Chery QQ sudah lebih dahulu melakukan invasi ke Malaysia. Chery Automobile menjalin mitra dengan perusahaan Malaysia, Alado Corp, untuk memproduksi dan menjual Chery. Negara ini, rencananya akan dijadikan basis produksi Chery QQ untuk merambah kawasan Asia Tenggara.

Namun rencana Chery QQ yang hendak menyerbu ceruk pasar Mini MPV di Indonesia, tidak mempengaruhi geliat mobil-mobil Jepang dan Korea. Kini ceruk pasar ini disesaki oleh Honda Jazz, Toyota Yaris, Hyundai Getz, KIA Picanto, Suzuki Aerio dan Swift serta Chevrolet Aveo dan Spark.

Di satu sisi, trik ala RRC ini menguntungkan konsumen berkantong ceak. Sebab mereka bisa membeli mobil dengan harga lebih murah. Tapi di sisi lain, kehadiran mobil hasil kloning ini menghembuskan kabar buruk bagi korban pengkloningan.

General Motors (GM), selaku principal Amerika yang mengguyurkan dana untuk membeli lisensi Daewoo untuk mengadopsi mini MPV berbasis Matiz itu, dibuat kelabakan. Pasalnya, saking miripnya, pintu Chevrolet Spark cocok untuk Chery QQ. Begitu pula tutup mesin QQ pas dimasukkan ke Daewoo Matiz.

Yang lebih menjengkelkan GM, hasil penjualan Chery QQ lebih baik dibandingkan dengan Matiz.

Sadar produknya telah dijiplak mentah-mentah, GM-Daewoo pun menggugat ke Pengadilan Beijing No. 1 Intermediate People’s Court. Mereka menuntut kompensasi sebesar 80 juta Yuan (sekitar US$ 9.6 juta).

Tapi pihak Chery menolak tudingan tersebut. Pejabat Chery menegaskan, mereka mengembangkan sendiri mobil imut itu. Namun gugatan mereka ditolak dan Wakil Menteri Perdagangan RRC menegaskan, bukti-bukti yang diajukan GM-Daewoo tidak cukup.

Apalagi, Zhang Qin, Wakil Direktur State Intellectual Property Officer, menyebut GM-Daewoo gagal mendapatkan paten disainnya di RRC. “Jadi teknologi ini tidak terlindungi di RRC berdasarkan undang-undang,” kata Zhang. Namun, perseteruan itu akhirnya berakhir di meja perdamaian. Syaratnya, Chery tidak akan dijual diluar RRC.

4 komentar:

nicorahardiantangara mengatakan...

saya sudah memiliki 1 unit cherry qq, namun pengkonsumsian BBM hanya sampai 1:13 saja. sedangkan autolock tidak berfungsi seperti yang dikemukakan. Kecepatan maximal nampaknya hanya 90kmph saja, diatas itu mesinnya sudah terbatuk2

Unknown mengatakan...

spare partnya bs pake mesin jepang ga brow

Unknown mengatakan...

Sy sdh pake 3 thnan. Enak jg. Suspensi empuk. Tarikan enteng. Kuat. Ac dingin. Bensin 1:14an . Kualitas interior pas2an. Pegangan pintu mdh patah. Pintu jgn dibanting. Onderdil byk persamaannya. Laker=zebra. Brake pad, kopling=karimun kotak dll
Kl ada part yg hrs ganti, dilepas trus bawa k toko sparepart. Nanti dicarikan penggantinya.

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.